Kenapa Harus Jadi Bridezilla??

Baca postingan teman-teman (B-Mie, Dinda, Valent dan lain-lainnya) yang sudah mendekati hari H pernikahannya pasti hampir dipastikan ada aja postingan tentang 'becoming bride-freaking-zilla'. Entah kecewa pada vendor, entah kerepotan bagi waktu antara kegiatan lain-lain dan juga kegiatan menyiapkan pernikahan, ato juga ribet-ribet sana sini dengan kemauan yang tak jua kunjung mendapatkan solusinya sementara sang waktu terus berjalan tanpa henti. Sampai disini, tentunya saya sebagai salah satu Bride-zilla  to be bertanya-tanya lebih lanjut, terutama pada diri saya sendiri. Wheeww...apa sih sebenernya yang pengen dicari yaa? Kesempurnaan?? wooww..bahkan pepatah pun berkata, "Di atas langit masih ada langit". Nahh lhooo...trus kalo gitu kenapa ya kita harus jadi bride-zilla???

Kayaknya...kata-kata sakti Once in a lifetime lah penyebabnya. Gak munafik, saya juga mau kok pernikahan saya menjadi yang pertama dan terakhir (Amin!), begitu juga teman-teman saya (please check my friends, we're in love lists). Karena itu kami ingin sekali yaa punya sebuah momen yang sangat berkesan untuk kami ingat seumur hidup. Makanya kadang-kadang ada aja perasaan khawatir.."duhh nanti kalo berantakan gimanaa???" *panik, panik, panik....*

Kayaknya harus pasrah, sabar dan ikhlas kali yaaa...(tapiii ini semua susahnya setengah metong! Trust Meh!). Ahh sabar aja deh...*padahal sebenernya gw pun sudah hampir meledak mode ON, padahal masih lama lho yaa acara gw....ckckckck*