Aku dan (rencana) undanganku

Sekilas hasil "pertempuran" gak penting antara Mas & Nde..

Rencana Pertama

Undangan ukuran 15 x 15 cm, warna putih dan fuschia - mungkin ada sentuhan hitam sedikit hehe-, tanpa amplop, menggunakan sisipan untuk undangan-undangan upacara adat dan akad nikah. FYI, acara akad kami tidak mengundang banyak orang karena lokasi akad nikah di rumah dan demi menjaga kekhidmatan acara. Alasan lain sihh akad nikah kami dilangsungkan di hari kerja.

Rencana Kedua

Jalan-jalan cari oleh-oleh, eh mampir ke toko buku. Liat ada sekotak stationery, isinya amplop dan kertas surat bagus..elegan. Hmm.. jadi terinspirasi kalo undangannya hanya selembar kertas saja yang di print dan dimasukkan ke dalam amplop yang diberi inisial dan tempat serta tanggal resepsi pernikahan. Nama orang tua tentunya dicetak di belakang amplop. Lucu..lucu..lucu..jadi pengen.. Tapi harus tanya dulu kan sama si mami dan papi.

Rencana Ketiga

Undangan softcover, ukuran 1/2 A4, menggunakan amplop, warna tetap putih dan fuschia ato ungu soft, dan disain minimalis, tanpa pita, tanpa apapun. Aku tak suka undanganku pake pita, berasa pake kunciran..hehehe..

Dalam perdebatan itu, aku pengen pake kupu-kupu yang nantinya ada sulur-sulurnya, dasar orang yang pintar membayangkan, suruh gambar aku tak mampu. Halahhh biyungg..susahh deh ^^. Alhasil si mas mengusulkan pake sulur-sulur saja. Sulurnya lucu, ntah dia dapet darimana, yang jelas...me likey! ahaaiii hebatnyaa 'ku tinggal dia pergi 2 jam dan waktu aku balik lagi..sudah jadi semua konsep undangan kami di tangannya. Hunny..luph you! muaachh~